Areal Sawah baru seluas 100 hektare (ha) buatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan petani di desa Polo kecamatan Amanuban selatan kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (22/9) mulai ditanami padi. Penanaman padi dengan sistim ‘Jajar Legowo’ tersebut dilakukan secara simbolis oleh Dandim 1621/TTS Letkol Infanteri Erwin bersama wakil bupati TTS, Drs. Obed Naitboho,M.Si, ketua Pengadilan Negeri (PN) SoE Basman,SH, Kapolsek Amanuban selatan Iptu Martinus Isu, Kasdim 1621/TTS Mayor infanteri I Made Rastina, Kepala badan ketahanan pangan TTS Piter Pah, Camat Amanuban selatan Johanis Asbanu dan sejumlah pejabat pemkab TTS.
Dandim Erwin mengatakan pencetakan 100 Ha sawah baru bagi petani tersebut merupakan program kerjasama Kodam IX/Udayana dan kementerian pertanian dalam rangka mewujudkan program swasembada pangan nasional yang berkelanjutan. Dan untuk tahun 2016 ini di wilayah kodim 1621/TTS-Korem 161 Wirasakti Kupang-Kodam IX/Udayana program tersebut direalisasikan di desa Polo dan Bena di kecamatan Amanuban selatan seluas 85 dan desa Tuafanu kecamatan Kualin seluas 15 Ha.
Hingga dilakukan penanaman perdana tersebut realisasi pencetakan yang dimulai Mei 2016 kemarin sudah mencapai 50-an hektare. Dandim Erwin optimis hingga batas akhir massa program tanggal 31 Oktober 2016 mendatang pihaknya mampu merealisasikan sisa lahan yang ditargetkan dalam program tahun ini. “tahun ini 100 hektare untuk dibeberapa titik di desa Bena, Polo dan Tuafanu. ini mulai kerja bulan Mei dan batas waktu pekerjaan tanggal 31 Oktober, saat ini sudah sekitar 50-an hektare yang diselesaikan, sisanya akan dituntaskan dalam sisa waktu pelaksanaan korban. Dalam pelaksanaannya petani dibantu Babinsa, penyuluh pertanian dan mantri pertanian,”kata Dandim Erwin.
Tak hanya memberikan bantuan pencetakan sawah baru tapi dalam program tersebut kata Dandim Erwin juga sudah disiapkan benih maupun pupuk. Bibit untuk 100 ha sudah disiapkan dinas pertanian kabupaten TTS sebanyak 2,5 ton dengan tiap hektare 25 kilogram dan pupuk disiapkan dinas pertanian provinsi NTT. Kata Dandim Erwin, pihaknya akan mengupayakan penyiapan handtraktor bagi petani.
Sementara wakil bupati (Wabup) Obed Naitboho menyampaikan apresiasi kepada TNI dan kementerian pertanian yang telah menetapkan sejumlah desa di kabupaten TTS sebagai lokasi program untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat tersebut. Lokasi program di desa-desa tersebut dianggap strategis karena memiliki potensi air yang bagus.“Kami mengapresiasi ini karena ini untuk membantu masyarakat keluar dari persoalan kekuramgam pangan,”katanya. Wabup Obed mengimbau petani untuk bekerja keras agar sawah baru tersebut dapat berhasil maksimal.
Pejabat dari Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kupang mengatakan jika dikelola secara baik pola penanaman ‘Jajar Legowo’ dapat meningkatkan produksi lahan karena populasi padi akan bertambah. “Jajar legowo dapat tingkatkan populasi padi sehingga produksi dapat meningkat, jika sebelumnya satu hektare bisa dapat satu sampai dua ton maka dengan sistim jajar legowo bisa hasilkan padi empat sampai enam ton,”katanya.
Berita TPH ini ditulis pada 12 December 2016 oleh admin